Mengenal Jenis-jenis Ban

Mengenal Jenis-jenis Ban

Mengenal Jenis-jenis Ban

Pada uraian ini ingin sedikit dikupas informasi mengenai sifat, kegunaan dan kemampuan  tipikal ban tersebut. “Setiap varian memiliki karakter tersendiri dan performa yang berbeda-beda”.

HT

HT merupakan kepanjangan dari Highway Tread atau ada juga yang menyebutnya sebagai Highway Terrain. Ban ini secara khusus diperuntukkan bagi SUV dan truk dengan motif paduan alur halus dan sedikit kasar. 

Tipe ban ini dirancang dengan komposisi yang lebih banyak dipergunakan di atas jalanan aspal. Namun demikian ban ini masih mempunyai kemampuan berinteraksi dengan medan off-road. Kemampuannya di atas permukaan aspal memang lebih dominan dibandingkan kepiawaiannya saat menapaki jalanan off-road.

AT

AT tak lain merupakan kepanjangan dari All Terrain.  Sesuai dengan namanya, ban ini memiliki kemampuan untuk merambah berbagai ragam tipe permukaan jalanan baik itu on road maupun off-road.  Dibandingkan dengan HT, telapak ban AT lebih kasar dan inilah resep yang menyebabkannya mampu melahap lintasan off-road lebih baik dibandingkan dengan ban HT.

Jika bicara kemampuannya di atas jalanan aspal tentu tidak sebaik HT. Material cenderung menggunakan karet yang lebih lunak dibanding HT dan memiliki motif telapak ban dengan gap yang relatif besar. Hal ini ditujukan untuk bisa lebih menunjang kemampuan off-roadnya. Kondisi ini berimbas pada kemampuannya dalam melahap jalanan aspal.

Telapak ban dengan motif renggang akan meminimkan titik kontak dengan permukaan aspal. Selain itu disain tersebut menjadikannya lebih bising dibandingkan HT. Durability ban ini tak sebaik HT. Ban AT cocok dipilih bagi mereka yang memiliki aktifitas yang berimbang di jalan raya maupun jalur off-road. Dibandingkan dengan ban HT, ban AT lebih kekar dan gagah. 

MT

Mud Terrain merupakan kepanjangan dari MT. Namun demikian di negara 4 musim ban ini pun jamak dipergunakan di medan salju. Sehingga tak jarang kita menjumpai tulisan M+S yang merupakan kepanjangan mud + Snow.

Dibandingkan dengan HT ataupun AT. Ban MT memiliki pola tapak yang lebih agresif dengan gap yang besar.  Tujuannya supaya lumpur ataupun salju yang menempel pada ban dengan mudah terlepas sehingga telapak ban tetap bersih.  Kondisi ini menjadikan ban MT memiliki cengkraman yang baik di lintasan lumpur ataupun salju.

Namun kondisi ini tidak berlaku di atas aspal. Sesuai dengan namanya, ban ini tidak dirancang untuk dipergunakan di jalanan aspal walau pun pada dasarnya bisa. Tapi konsekuensinya ban akan cepat habis dan bahkan di beberapa kasus habisnya tidak rata. Selain itu ban ini menimbulkan suara bising dan kurang bersahabat pada penggunaan bahan bakar.

Penampakannya yang gahar dan kekar merupakan nilai plus bagi ban MT. Tak heran jika ban ini menjadi obat mujarab bagi penampilan SUV atawa jip. Tidak sedikit yang rela kehilangan kenyamanan, fuel economy hingga durability karena alasan tersebut. Pada dasarnya ban ini memang difokuskan untuk medan off-road dan hanya menyisakan ruang yang sempit bagi penggunaan di atas jalanan aspal.

Extreme

Istilah extreme ini tidak baku dalam klasifikasi ban. Bahkan ada yang menyebut ban extreme sebagai ban MT. Untuk beberapa merek ban tipe extreme ini memang dibuat khusus untuk menjelajah permukaan jalan off-road. Bahkan pada beberapa merek tidak menyarankan tipe ban ini untuk dipergunakan di atas jalanan aspal.

Bahan karet yang lunak dan kontruksi ban dengan telapak super kasar menjadi identitas sebagian besar ban tipe ini. Sehingga jika dipergunakan di atas aspal, nilai-nilai plus untuk kenyaman, kebisingan, durability, bahan bakar dan cengkraman merupakan kartu jeblok bagi ban ini.

Dari segi penampilan, ban ini jelas paling garang namun sebaiknya ban ini tidak dipergunakan sebagai ban harian. Selain tidak ekonomis dan nyaman ban ini cenderung membahayakan penggunanya di atas medan aspal. Ban in imerupakan ban single purpose yakni untuk keperluan off-road.